Zulkarnain yang disebutkan al-Qur’an dalam firman Allah:”Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain…”(QS.al-Kahfi:83), maka ia adalah salah seorang raja besar, hamba yang shalih dan bertauhid kepada Allah, ia mengelilingi bumi mengahajk manusia kepada ajaran Islam dan memerangi mereka yang menentang, maka iapun menyebarkan agama tauhid membasmi para pelaku kezaliman dan menolong orang-orang yang tertindas. Al-Qur’an juga menyebutkan kisah Zulkarnain dengan Yakjuj dan Makjuj.
Dalam kitab tafsir fenomenal karya ulama tafsir mumpuni at-Tabari, Imam at-Thabari mengutip ucapan tabi’in terkenal bernama Mujahid, dia berkata:”Ada empat orang yang pernah menguasai bumi dari ujung timur sampai ujung barat: Dua orang di antaranya mukmin dan dua orang lagi kafir, adapun dua yang mukmin itu adalah Nabi Sulaiman bin Dawud dan Zulkarnain, adapun dua yang kafir itu adalah Bukhtanshar dan Namrudh bin Kan’an.”(Tafsir at-Thabari:5/433).
Dalam kitab sejarah klasik terkenal al-Bidayah wa an-Nihayah karya Ibnu Katsir, disebutkan:”Allah menyebutkan Zulkarnain ini dan sekaligus memuji keadilannya, dan bahwasanya ia telah menguasai ujung timur dan barat, menguasai berbagai daerah dan manusia takluk kepadanya, serta memerintah dengan penuh keadilan. Dan yang benar bahwasanya Zulkarnain ini adalah salah seorang dari raja-raja yang adil.”(al-Bidayah wa an-Nihayah:2/122).
Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan:”Para ulama berbeda pendapat tentang Zulkarnain ini, ada yang mengatakan bahwa ia adalah seorang nabi, ada yang mengatakan bahwa ia adalah salah seorang malaikat, ada yang mengatakan ia bukan nabi dan bukan pula mala’ikat, ada pula ulama lain yang mengatakan bahwa ia hanya seorang raja, pendapat terakhir inilah yang dipegang mayoritas ulama.”
Apakah Ia Adalah Iskandar Macedonia?
Jawaban diberikan oleh Ibnu Hajar al-Asqalani, beliau mengatakan:”Pendapat yang benar bahwasanya Iskandar Macedonia bukanlah Zulkarnain yang disebutkan dalam al-Qur’an itu, karena antara keduanya terdapat perbedaan: di antaranya bahwa Iskandar Macedonia ini adalah bukan muslim, gurunya adalah Aristoteles, di mana ia juga sangat mendengarkan perintah Aristoteles ini, sedangkan kita mengetahui bahwa Aristo adalah non-muslim, kemudian perbedaan yang lain bahwa Zulkarnain yang disebutkan al-Qur’an adalah orang arab adapun Iskandar ini adalah orang Yunani.” Ibnu Katsir dalam kitab sejarahnya al-Bidayah wa an-Nihayah mengatakan:”Kita menyebutkan tentang hal ini, karena sebagian orang terjatuh dalam kesalahan, yaitu meyakini bahwa Iskandar Macedonia itulah Zulkarnain yang disebutkan dalam al-Qur’an, ini adalah kesalahan besar, karena Zulkarnain yang disebutkan al-Qur’an itu adalah seorang hamba Allah yang mukmin, shalaih dan seorang raja nan adil, adapun yang kedua (Iskandar Macedonia) adalah seorang yang musyrik, menterinya adalah ahli filsafat terkenal Aristoteteles. Dan antara keduanya lebih 2000 tahun.
0 comments:
Post a Comment