Pakar hukum tata negara yang sekarang lebih dikenal sebagai kuasa hukum pengurus Golkar kubu Abu Rizal Bakrie Yusril Ihza Mahendra melalui akun jejaring sosialnya di Twitter @ Yusrilihza_Mhd melayangkan beberapa penggalan kalimat yang berisi kritikan kepada Presiden Joko Widodo, dalam kritikan yang ia lontarkan itu Yusril membandingkan cara kerja Presiden Jokowi dengan cara kerja mendiang Presiden Soeharto. Sebelumnya diberitakan bagaimana presiden Jokowi tidak mau disalahkan mengenai Peraturan Presiden yang terbit terkait uang tambahan yang akan diberikan kepada seluruh pejabat Negara untuk uang muka pembelian kendaraan, bahkan Jokowi menyalahkan Menkeu yang dianggapnya berperan dalam meloloskan Perpres kontroversi ini.
Perpres no.39 tahun 2015 yang sempat menjadi sorotan rakyat itu memang kini telah dicabut karena gelombang penolakan yang terus bergulir terhadap peraturan presiden yang dianggap sama sekali tidak pro rakyat ini, Yusril mengkritisi dari segi bagaimana seharusnya presiden harus mempelajari dan meneliti dengan benar-benar apa yang akan menjadi keputusannya sebelum menterinya meminta tanda tangannya tidak mencukupkan hanya dengan mendengar laporan, Yusril mengatakan sembari membandingkan Jokowi dengan Pak Harto:
Yusril melanjutkan bahwa Pak Harto ternyata tidak segan-segan bertanya kepada semua pejabat yang terkait dengan masalah yang akan ia putuskan, bahkan Yusril yang ketika itu masih dianggap “anak kecil” oleh Mensesneg Moerdiona tidak jarang ditanya secara langsung terkait tugas yang diamanahkan kepadanya oleh Pak Harto:
Menurut Yusril semua teks laporan yang biasanya dikirim ke rumah kediaman Pak Harto pada besok harinya biasanya sudah dihantar ke kantor Sesneg melalu ajudan khusus setelah dibaca dan diperiksa Pak Harto. Pak Harto selalu membaca semua laporan yang masuk itu, dengan tentu bertanya tentang hal-hal yang perlu ditanyakan terkait laporan itu kepada pejabat yang berkaitan, ada yang beliau tanda tangani dan setujui ada pula yang beliau beri catatan khusus di samping laporan itu, bahkan lanjut Yusril laporan-laporan kecil dari inteljen Negara selalu dibaca oleh Pak Harto tidak ada yang ditinggal, beliau memberikan komentar di laporan itu, kadang berupa arahan-arahan dan kadang pula berupa pertanyaan-pertanyaan jika isi laporan itu belum jelas dan ada yang pelu ditanyakan.
Lanjut Yusril seraya memberi masukan kepada presiden Jokowi bahwa hendaknya Pak Jokowi berhati-hati, hendaknya setiap hal yang akan ditanda tangani diteliti dan dicermati dulu, jangan sampai salah dalam memberi keputusan, kata Yusril “Kalau salah teken bisa repot Pak…”
0 comments:
Post a Comment