Raja jejaring sosial milik Mark Zuckerberg Facebook kini sedang digugat oleh 25.000 usernya di Eropa, seorang sarjana hukum sekaligus aktifis perlindungan data asal negeri Kangguru Australia bernama Max Schrem menjadi pelopor gugatan yang mungkin membahayakan sekaligus merugikan perusahaan medsos terbesar ini.
Sebagaimana dilansir oleh The Guardian (10/04), para pengguna Facebook yang menuntut dan menggugat itu merasa dirugikan karena ternyata selama ini Facebook memata-matai dan mengumpulkan data-data pribadi penggunanya untuk diberikan kepada badan-badan inteljen Amerika khususnya NSA (National Security Agency).
Sudah Lama Diprediksi
Gugatan para pengguna Facebook ini memang sudah lama diprediksi, pasalnya memang banyak pihak mensinyalir pemindaian data privasi pengguna tanpa izin ini jelas akan membuat para users terganggu dan merasa tidak nyaman apalagi jika data-data pribadi mereka itu sampai disupplay ke badan-badan inteljen.
Dikabarkan tidak kurang dari 900 pengguna asal Inggris ikut tergabung dalam gugatan Class Action ini, gugatan berbahahaya bagi Faook ini langsung diserahkan di pengadilan Wina Austria.
Menuntut Kompensasi 500 Euro
Sebagaimana dilansir oleh BBC, masing-masing dari para penggugat itu tidak tanggung-tanggung menuntut Facebook untuk membayar uang denda sebanyak 500 Euro atau setara dengan kurang lebih Rp.7 juta, aksi menggugat Facebook juga terjadi di beberapa daerah lain seperti di Dublin, kantor pusat Facebook yang berada di Dublin Irlandia resmi digugat, penyebabnya karena kantor Facebook di daerah ini terbukti mengumpulkan data akun user yang berasal dari luar Amerika dan Kanada.
Beberapa pihak mengatakan bahwa aksi-aksi pengumpulan data-data pribadi para pengguna jejaring sosial telah lama diendus, oleh karena itu para pengguna internet hendaknya berhati-hati dengan memberikan data pribadinya.
Dalam dokumen gugatan juga disebutkan bahwa regulasi tentang penjagaan data privasi pengguna juga telah dilanggar oleh Facebook, Facebook ditengarai memonitor ketat penggunaan fitur like dan aktifitas pengguna dalam me-like setiap status yang ada di Facebook.
Awalnya pelopor gugatan ini yaitu Max Schrem mengungkapkan bahwa gugatan yang diajukannya bakal ditolak oleh peradilan Wina, namun secara mengejutkan gugatan tersebut diterima. Belum diketahui sampai saat ini apakah Facebook sudah mengklarifikasi dan bereaksi atas gugatan ribuan penggunanya ini.
0 comments:
Post a Comment