Belati Blog.com

Informasi Mengenai Berita Islami, Teknologi, Kesehatan, dan Info Terkini

Saturday, May 2, 2015

Ini Rekam Jejak Novel Baswedan yang "Mungkin" Menyebabkannya Jadi Incaran

Penyidik senior KPK akhirnya ditangkap Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada hari Jumat dini hari tanggal 1/05/2015, perkara yang disangkakan kepada Novel adalah kasus “usang” yang terjadi tahun 2004 silam saat ia bertugas di Bengkulu, ia diduga melakukan penembakan terhadap pelaku kriminal pencurian burung wallet.
Ini Rekam Jejak Novel Baswedan yang "Mungkin" Menyebabkannya Jadi Incaran
Novel Baswedan mengenakan baju tahanan (berada di tengah) 
setelah diintrogasi di Bareskrim Polri 01/05/2015, Antara Photo

Sebenarnya kasus yang disangkakan kepada sepupu Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Anis Baswedan ini sempat dibuka Polri di era pemerintahan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2012, sempat penyidik jempolan KPK ini mau ditangkap, namun saat itu Presiden SBY secara tegas memerintahkan agar pendalaman kasus yang terkait dengan Novel Baswedan itu ditutup.

Kini kasus yang menjerat petinggi Polri kembali mengemuka, yaitu kasus yang menjerat mantan calon Kapolri Budi Gunawan yang urung dilantik Presiden Joko Widodo karena “keburu” ditetapkan KPK sebagai tersangka. Muncul berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat, seberat apakah kasus yang dilakukan sosok Novel Baswedan sehingga ia harus ditangkap lalu ditahan? Apakah dugaan kriminalisasi terhadap Novel proporsional?

Berikut belati.blogspot.com ketengahkan rekam jejak dan integritas serta profesionalitas sosok penyidik andalan KPK ini yang “mungkin” menyebabkannya selalu menjadi incaran berbagai pihak untuk “membalas dendam” karena kasus mereka dibongkar Novel Baswedan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1998 ini.

Dari Nunun Nurbaeti Sampai Kasus Bupati Buol

Tahun 2004 silam kasus yang melibatkan sejumlah tokoh kembali terjadi, Bendahara Umum Partai Demokrat sempat kabur ke Kolombia, ketika itu Novel Baswedan termasuk penyidik KPK yang berjasa besar menungkap dan menyelesaikan kasus ini, ketika Nunun Nurbaeti tersangka pemberian cek pelawat bagi sejumlah Komisis Keuangan DPR saat pemilihan pejabat teras Bank Indonesia (BI) juga dibawa kembali ke tanah air oleh Novel Baswedan setelah Nunun sempat kabur keluar Indonesia.

Kepiawaian Novel menjadi penyidik juga terbukti ketika sebuah kasus yang lumayan menyita perhatian publik waktu itu karena melibatkan sejumlah politikus Senayah serta taksiran kerugian Negara yang diakibatkannya lumayan besar yaitu Rp.7,7 triliyun, kasus dugaan suap proyek penyesuaian infrastruktur daerah, kasus ini menjerat Wa Ode Nurhayati (petinggi PAN) serta tokoh Partai Golkar Fahd Rafiq dan sejumlah anggota Banggar DPR.

Novel juga berperan aktif dalam membongkar kasus-kasus korupsi besar, seperti kasus suap yang melibatkan ketua Mahkamah Konstitusi Akil Muchtar, juga kasus suap anggaran PON Riau serta kasus suap yang membelit Bupati Buol Amran Bataliphu.

Kasus Irjen Joko Susilo

Tahun 2012 kasus besar kembali terjadi, kali ini melibatkan personil penegak hukum tertinggi di Indonesia yaitu Polri, ketika itu, Novel juga termasuk penyidik KPK yang aktif membongkar kasus simulator kemudi yang melibatkan Kepala Korlantas Polri Ispektur Jendral Joko Susilo, bahkan sosok Novel Baswedan ketika itu memimpin lansung penggeledahan Korps Lalu Lintas yang berada di Cawang Jaktim. Sepertinya, sejak saat itulah Novel menjadi bidikan dan incaran, ia sempat mengatakan sering menerima berbagai intimidasi dari pihak tertentu, kesalahan-kesalahannya dicari-cari untuk diperkarakan, namun ketegasan Bapak Susilo Bambang Yudhoyono ketika itu bisa mengurungkan niatan Polri untuk menahannya dengan jeratan kasus yang sama yang disangkakan saat ini.

Ini Rekam Jejak Novel Baswedan yang "Mungkin" Menyebabkannya Jadi Incaran Rating: 4.5 Diposkan Oleh: ehwah

1 comments:

  1. Dari peristiwa pengusutan novel baswedan ini bisa dijadikan evaluasi bahwa sejauh ini, fungsi sistem di kepolisian ada yang kurang baik. kejadian tindakan personil polisi novel bisa banyak ditemukan di jajaran di polsek polsek yng membawahi anggotanya, lantas yng lainnya bagaimana apa tdk harus dituntaskan, berhubung novel bagian dari rangkaian konspirasi politik maka niat baik baik polri baru terlahir. upaya perbaikan budaya dan paradikma kepolisian sangat dibutuhkan sistem pendidikan harus di lakukan evaluasi dan setidaknya membuka ruang terbuka utk menerima masukan masukan dari lembaga lembaga yng memiliki kompetensi dlm pendidikan, dilakukan juga audit utk implementasi kewenangan dan kepatuhan hukum, lembaga pendidikan keprajuritan hendaknya selalu berintegrasi dlm program program peningkatan sumberdaya. TNI DALAM HAL ini seharusnya membukakan ruang yng baik atas upaya memberikan gagasan dan masukan utk perbaikan sebagai upaya menjalankan mandat menjaga kedaulatan terciptanya iklim kondusif dalam sendi hukum dan hak patut berbangsa dan bernegara .indonesia adalah sistem jadi semua fungsi berjalan dengan fungsi fungsinya menuju kepada kesatuan arah kepada negara. konflik terjadi karena merasa memiliki ruang lingkup sendiri sendiri. semoga indonesia dari sekarang mulai menemukan jati dirinya dan revolusi mental terjadi tdk sekedar wacana. masih banyak rakyat miskin di indonesia yang bingung mencari makan utk bertahan hidup jangan tambah lagi kebingungan nya terhadap jumlah rekening gendut, karena gendut timbul bermunculan masalah kriminalisasi, proporsional tugas, alasan di balut politik. kenapa rekening supaya tdk gendut nggk bagi bagi . baginya sama rakyat yng miskin, anak sekolah yng bingung nggk ada biaya. klo main golf sesekali boleh saja.

    ReplyDelete