Masa menopause pada wanita identik dengan masa yang penuh kelesuan terutama dalam hal yang berhubungan dengan hubungan cinta dan seksual dengan pasangannya, ternyata asumsi ini justru tidak benar, justru perempuan yang telah mengalami menopause membutuhkan perhatian lebih terkait hal-hal yang berhubungan dengan masalah bercinta.
Mitos yang berkembang di masyarakat bahwa perempuan yang telah mencapai masa menopause sebaiknya tidak diajak oleh pasangannya untuk melakukan aktifitas suami istri ternyata hanya mitos yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya secara medis.
Seorang ahli psikologi Zoya Amirin mengatakan bahwa memang pada saat memasuki masa menopause ini berbagai sitem hormon perempuan mengalami perubahan yang cukup drastis, mulai dari tidak beraturannya siklus haid bahkan sebagian perempuan berhenti sama sekali dari menstruasinya sampai masalah hormon-hormon lainnya.
Zoya juga mengatakan terkait dengan aktifitas seksualitas seorang wanita yang telah mengalami menopause bahwa justru wanita yang terpenuhi hasrat bercintanya saat mengalami menopause akan merasakan kebahagiaan yang begitu sempurna karena ia berasumis bahwa umur yang sudah lanjut serta perubahan fisik yang ada padanya bisa memperlemah kemampuannya dalam menarik perhatian pasangan, nah apabila hasrat bercinta istri yang sudah mengalami menopause ini dipenuhi oleh suami, hal ini akan menambah kepercayaan diri sekaligus kebahagiaan sang istri.
Begitu pula istri akan merasa bahwa sang suami pasangannya tetap memilih dirinya walaupun dengan kondisi dan keadaannya saat itu, istri akan berkesimpulan bahwa suami akan sangat sulit untuk mau diajak oleh perempuan lain.
Zoya juga menyarankan agar hubungan harmonis dan romantis saat melakukan aktifitas bercinta antara suami dan istri yang telah mengalami menopause tetap bisa dinikmati oleh pasangan, tetap dianjurkan untuk melakukan foreplay yang cukup, karena foreplay yang cukup sangat berpengaruh terhadap kualitas hubungan antar pasangan.
0 comments:
Post a Comment