Seorang penghuni sebuah rumah di Tiongkok bernama Fai Fu nekat mempertahankan kepemilikan rumah yang sudah puluhan tahun ia tempati ketika pemerintah setempat ingin membangun jalan tol di sekitarnya, pembangunan jalan tol yang sedang gencarnya dilakukan oleh pemerintah itu tidak membuat laki-laki berumur 62 tahun itu gentar menghadapi berbagai tawaran pemerintah untuk memindah rumah kediamannya.
Rumah milik Fai Fu, masih berdiri kokoh ditengah pembangunan jalan tol
oleh pemerintah Tiongkok
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah setempat untuk membujuk Fai Fu mau dengan suka rela memindahkan rumahnya, mulai dari cara negoisasi sampai cara paksa, namun laki-laki itu tetap tidak bergeming, ketika dikonfirmasi media, Fai Fu berdalih bahwa keinginannya untuk beralih tempat tinggal sebenarnya ada, namun karena ganti rugi dan kompensasi yang ditawarkan oleh pemerintah menurutnya sangat sedikit, sehingga ia sangat ragu bisa membangun rumah baru ditempat lainnya jika ia benar-benar pindah domisili.
Menurut Fu harga tanah dan rumah kediamannya itu dihargai terlalu rendah oleh pemerintah, jika tanah dan rumahnya itu dijual kepada pihak lain diperkirakan bisa laku dengan harga yang jauh lebih mahal lagi.
Fai Fu bahkan menantang pemerintah dengan menaikkan bendera resmi Tiongkok persis di depan rumahnya, seolah-olah ia ingin mengatakan bahwa ia siap menghadapi berbagai motode dan cara yang akan ditempuh oleh pemerintah dalam rangka membuatnya pindah dari rumahnya asalkan sesuai dengan hukum positif yang berlaku di Tiongkok.
Salah seorang sumber terpercaya pemerintah setempat mengakatakan bahwa berbagai cara diplomasi dan negosiasi telah ditempuh oleh aparat pemerintah agar Fu mau dengan suka rela berpindah rumah namun pria itu tetap bersikeras ingin tetap tinggal di situ, “Ia kini menjadi satu-satunya aral melintang yang menentukan jalannya keseluruhan proyek jalan tol itu.” cetus sumber resmi pemerintah itu.
0 comments:
Post a Comment