Dalam balutan rintik-rintik hujan dari pukul 13.00 WIB tak menyurutkan semangat ratusan warga Desa Tanjungsari, mereka tetap setia menunggu untuk menyaksikan pagelaran Reog yang digelar mengelilingi Desa Tanjungsari tersebut.
Arak-arakan ini disuguhkan bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan kesenian reog yang sudah hampir puluhan tahun lamanya tidak dijumpai di Desa Tanjungsari dan bertujuan untuk mempermudah warga agar bisa melihat dari kejauhan ataupun dari jarak dekat keindahan Tari Reog Ponorogo.
Arak-arakan ini disuguhkan bertujuan untuk mengembangkan dan melestarikan kesenian reog yang sudah hampir puluhan tahun lamanya tidak dijumpai di Desa Tanjungsari dan bertujuan untuk mempermudah warga agar bisa melihat dari kejauhan ataupun dari jarak dekat keindahan Tari Reog Ponorogo.
Hujanpun seakan mengerti adanya akan dimulainya acara Pagelaran Reog, sekira pukul 14.00 WIB akhirnya dua buah dadak merak beraksi dengan kelebatan-kelebatan yang meringsek penonton, juga 9 penari jathil dan kelincahan 12 penari Bujang Ganong menambah semaraknya acara tasyakuran awal tahun tadi sore.
Senyum simpul selalu mengembang dari wajah anak-anak, mereka seakan senang dengan hadirnya Reog Singo Mudo di Desa Tanjungsari. Maklum sudah lama Reog tidak hadir di Desa kami. Hae hae... hokya.. hokya.
Rute arak-arakan ini sengaja diambil dari krajan II desa Tanjungsari, karna disanalah tempat para pemain Reog latihan setiap malam yaitu rumah Bapak Dawam (Graji). Dari Krajan II Mbesole dilanjut ke barat hingga pertigaan Blumbang Bendho lalu keselatan menuju pertigaan Gupitan, dari arah gupitan menuju ketimur hingga terakhir Lapangan Desa Tanjungsari. Kemeriahan dan juga antusiasme dari Warga tidak hanya sampai di jalan saja tetapi dilapangan utama Desa Tanjungsari juga sangat tinggi hingga Warga memadati pintu masuk ke Lapangan.
Tak hanya itu, acara ini juga turut dimeriahkan dengan hadirnya Reog dadak merak dari Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Ponorogo. Puluhan anggota Banser hadir dalam acara Pagelaran Reog dan ikut serta dalam arak-arakan mengelilingi wilayah desa Tanjungsari.
"Banser sejak dulu menjadi mitra polisi dalam menjaga keamanan negara dan melindungi masyarakat serta menjaga ketertiban, kami sangat menghargai dan mendukung adanya pagelaran yang diadakan oleh masyarakat Tanjungsari ini, ujar Yoyok salah satu anggota Banser Ponorogo.
Acara tasyakuran ini selesai hingga Pukul 16.25 WIB. Banyak Peserta Reog rata-rata kelelahan…ha ha ha (ya ialah setelah ngreog pasti lelah). Tetapi yang keren itu disini ekpresi mereka setelah main reog. ada yang senang, lelah, selfie-selfie, juga iseng-iseng manja mengajak penari jathil untuk foto selfie bareng mereka.
Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro. Salam SINGO MUDO
0 comments:
Post a Comment