Puji
Astuti selaku menteri kelautan dan perikanan kabinet kerja Presiden Jokowi
sempat mengeluarkan ancamannya terhadap perilaku “membandel” para nelayan asing
terutama dari negeri jiran Malaysia yang sering melakukan aksi “pencurian” ikan
di malam hari saat patrol dari TNI di malam hari tidak bisa maksimal, menteri
perempuan itu mengancam akan membakar dan menenggelamkan kapal-kapal asing yang
ditemukan menangkap ikan di wilayah perairan Indonesia.
Sebelumnya
hal senada juga dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo di istana Negara, Presiden
memerintahkan agar kapal nelayan asing yang melakukan illegal fishing di
wilayah Indonesia agar ditenggelamkan saja.
Belakangan
pasukan patrol TNI-AL dikabarkan berhasil menangkap kurang lebih 200-an orang
nelayan asing yang tertangkap basah melakukan penangkapan ikan illegal di
wilayah otoritas Indonesia.
Malaysia
Meragukan Keseriusan Indonesia
Dikonfirmasi
mengenai ancaan pemerintah Indonesia untuk menenggelamkan kapal nelayan asing
yang melakukan penangkapan ikan secara illegal di wilayah maritime Indonesia,
otoritas Malaysia meragukan keseriusan ancaman itu. Menteri luar negeri
Malaysia Dtk Anifah Aman mengatakan bahwa sebenarnya dirinya terkejut dengan
pernyataan Bapak Presiden Indonesia Joko Widodo yang akan menenggelamkan kapal
asing yang ditemukan memburu ikan di wilayah Indonesia, Menlu Anifah mengatakan
bahwa dirinya meragukan realisasi dari ancaman Indonesia ini.
Kegeraman
pemerintah Indonesia terhadap nelayan asing ini dibuktikan dengan pengiriman
Kapal Perang ke beberapa wilayah rawan, pada hari Sabtu kemarin pihak TNI-AL
telah mengirimkan sekurang-kurangnya empat KRI untuk mengontrol aktifitas
illegal para penangkap ikan asing di wilayah territorial Indonesia, beberapa
wilayah rawan yang menjadi target oprasi TNI-AL ini di antaranya adalah: Laut
Sulawesi, Laut Sulu, Laut Makassar dan wilayah perbatasan antara Filipina dan
Indonesia yang berada di kawasan utara.
Indonesia
Kehilangan Kekayaan Laut Milyaran Dollar
Bnayak
pihak menilai bahwa pada era pemerintahan sebelumnya Indonesia sebenarnya
dinilai sangat lembek dan terkesan “penakut” terhadap aktifitas para nelayan
asing yang aktif melakukan penangkapan ikan besar-besaran di wilayah teritorial
Indonesia.
Menteri
Puji Astuti beberapa waktu yang lalu ketika melakukan jumpa pers dengan
sejumlah wartawan mengatakan bahwa sampai saat ini setidaknya 300-an lebih
nelayan asing yang melakukan penangkapan ikan illegal di wilayah Indonesia
berhasil di jaring. Akibat “pembiaran” dari pemerintah masa lalu terhadap
perilaku “nakal” nelayan asing ini, Indonesia disinyalir telah mengalami
kerugian setidaknya 250 milyar dollar amerika.
0 comments:
Post a Comment