Presiden Joko Widodo membuka acara peringatan Konfrensi Asia Afri yang ke-60, dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menyampaikan sebuah pidato yang mendapat aplaus meriah dari para kepala Negara dan delegasi Negara-negara Asia Afrika, pidato Jokowi ini menyinggung permasalahan global yang kini tengah menghangat, dalam pidatonya Presiden Jokowi membangkitkan semangat para kepala Negara Asia Afrika untuk menyadari bagaimana ketidakadilan yang masih melanda sebagian Negara, walaupun dikatakan bahwa semua Negara-negara di dunia sekarang ini sudah tidak ada yang hidup di bawah penjajahan, namun beliau mencontohkan dengan nasib Negara Palestina yang masih terkatung-katung dan hidup d bawah penindasan Negara Israel, Jokowi menyatakan bahwa mendukung Palestina yang merdeka sepenuhnya merupakan suatu keniscayaan dalam rangka merealisasikan keadilan dan pemerataan.
Dipuji Berbagai Pihak
Pidato Presiden Jokowi pada acara peringatan KAA di Bandung kali ini menuai pujian dari berbagai pihak, Fahri Hamzah politisi PKS asal Sumbawa itu mengatakan bahwa pidato kepala Negara sangat bagus, tidak bertele-tele, menyentuh masalah-masalah global yang menjadi polemic dunia, menyentuh isu-isu yang mempertaruhkan tekad Negara-negara Asia Afrika untuk mewujudkan tatanan dunia baru yang berkeadilan, pidato Jokowi itu menurut Fahri menunjukkan bahwa Negara Indonesia telah lama bersiap diri untuk memainkan peran sentral dalam percaturan dunia, khususnya karena Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.
Sementara itu sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto juga memberikan penghormatan dan pujian untuk isi pidato Presiden yang menurutnya telah mengangkat martabat banga Indonesia di mata dunia, Hasto mengatakan ajakan yang didengungkan oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya untuk mewujudkan tatanan baru dunia dengan merealisasikan keadilan di seluruh bangsa-bangsa di dunia sangat pantas untuk mendapatkan sambutan dan dukungan merata dari berbagi kepala Negara dan delegasi yang hadir.
Begitu juga komentar yang diberikan oleh menteri dalam negeri Tjahyo Kumolo, Tjahyo menyoroti bagaimana isi pidato Jokowi lumayan berani dengan menkritisi peran yang tidak maksimal badan dunia sekelas PBB dalam mewujudkan keadilan, peran lembaga dunia ini tidak maksimal, oleh karenanya lembaga ini perlu direformasi untuk mewujudkan peran mulianya.
Siapa Pembuatnya?
Pidato Presiden Jokowi dalam acara KAA di Bandung ini tergolong berani, lugas dan apa adanya, wajar ketika Jokowi selesai membacakan pidatonya itu disambut riuh aplaus dan tepuk tangan para pimpinan Negara dan delegasi dunia yang hadir. Yang menjadi pertanyaan publik, siapa sebenarnya yang menuliskan atau membuat teks pidato pak presiden, apakah dibuat sendiri oleh beliau atau ada tim khusus yang menyusunnya?
Jawabannya diberikan oleh Sekertaris Kabinet Andi Widjajanto, Andi mengatakan pidato Presiden Jokowi di acara KAA itu sdah lama disiapkan, digodok sejak lama oleh tim yang dinamakan dengan Tim Substantif yang beranggotakan Menlu LP Marsudi, Seskab Andi Widjajanto, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, Sekeneg Pratikno serta dibantu oleh Teten Masduki, Sukardi Rinakit dan Rizal Sukma.
“Setelah selesai draf awalnya, proses finalisasi dilakukan langsung bersama Jokowi, adapun pertemuan final untuk membahas pidato itu dilakukan di Istana Merdeka hari Minggu sore,” cetus Andi.
0 comments:
Post a Comment