Akbar Faizal politisi Partai Nasdem sempat menjadi tema hangat pemberitaan di berbagai media massa, pesan singkat (SMS) yang ia kirim kepada Deputi Staf Kepresidenan Y. Nugroho yang bersisi “bola panas” yang sebenarnya menargetkan Luhut Binsar Panjaitan Kepala Staf Kepresidenan saat ini menyedot perhatian banyak masyarakat termasuk para pengamat.
Peneliti senior dari IPI (Indonesia Public Institute) K.Wibowo mengatakan bahwa pengakuan yang diungkapkan Faizal dalam bentuk SMS yang akhirnya bocor ke masyarakat akan membuat kondisi dan cuaca politik makin panas beberapa hari ke depan.
Potongan isi SMS Faizal yang dikirim ke Yan Nugroho, republika.co.id
Menyasar Jokowi-JK
Menurut Karyono Wibowo pengakuan Faizal yang saat itu sebagai salah seorang dari tim sukses Jokowi-JK yang mengatakan bahwa Luhut Panjaitan rekannya sebagai timses Jokowi-JK melakukan manipulasi data pemilu dengan menggunakan sebuah alat canggih yang konon cara kerjanya, cukup dengan hanya di parkir di depan gedung KPU, data yang ada di KPU bisa langsung tersedot yang sebenarnya menyentil LBP (Luhut Binsar Panjaitan) bisa melebar kepada presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, pasalnya. Kompetisi memperebutkan RI 1 2014 lalu masih menyisakan kristalisasi politik yang masih panas sampai hari ini misalnya dengan masih eksisnya pertarungan sengit di parlemen antara kubu KIH pengusung Jokowi dan JK dengan kubu KMP pengusung Prabowo dan Hatta Radjasa.
Menurut Karyono, jika pengakuan Faizal ini dimanfaatkan oleh pihak lain yang bersebrangan dengan pemerintah sekarangini akan sangat mudah diangkat lalu dibumbui dengan berbagai tambahan informasi, dan ini sangat berbahay bagi kelangsungan pemerintahan Jokowi-JK ke depan cetus Karyono kepada Republika.co.id melalui pesan singkatnya (7/4/2015).
Harus Diungkap Sampai Tuntas
Sementara itu Sekertaris Jendral Himpunan Masyarakat untuk Kemanusiaan dan Keadilan Syaroni mengungkapkan bahwa isu ini harus diungkap sampai tuntas, menurutnya pihak pertama yang mesti diminta keterangan dan pertanggung jawabannya adalah KPU sebagai badan tertinggi penyelanggara pemilihan umum, Sya’roni melanjutkan bahwa dana besar yang digelontorkan demi terlaksananya pemilu yang sukses yaitu sebesar 13 triliun lebih untuk teknologi informasi yang memadai dan canggih demi terwujudnya pemilu yang bersih dan sukses perlu dipertanyakan mengenai alokasinya.
“Keterangan Faizal sebagai tim sukses Jokowi-JK saat pilpres kemarin sangat penting untuk terus dikembangkan lagi”, cetus Sya’roni dalam siaran persnya (8/4/2015).
Luhut Membantah
Sementara itu Luhut Panjaitan yang menjadi sasaran SMS panas dari Akbar Faizal saat ditanya mengenai isiu ini membantah keterangan yang diungkit oleh Akbar Faizal melalui pesan singkat (SMS), menurutnya Jokowi-JK berhasil memenangkan pemilu 2014 kemarin dengan cara yang bersih tidak ada manipulasi yang dilakukan olehnya maupun tim sukses yang lainnya, “Ngarang itu (Akbar Faizal).” Cetus Luhut di istana Negara ketika ditanya mengenai hal ini (7/4/2015).
Luhut menjelaskan lagi bahwa kampanye pemenangan Jokowi-JK dilakukan secara bersih dan tidak ada jalan manipulative yang ditempuh, “Masa kita mau curang.” Ujar Luhut sekali lagi.
0 comments:
Post a Comment