Umumnya suatu pekerjaan dilakukan di siang hari, namun sebagian orang memiliki pekerjaan yang harus dilakukan di malam hari, atau dengan kata lain bekerja dengan shift malam, bekerja di malam hari saat sebagian besar orang tidur lelap dan tidur di siang harinya ketika orang-orang bekerja dapat beresiko bagi tubuh terserang berbagai penyakit jika rutinitas tersebut dilakukan tarsus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. bekerja pada malam hari atau sering bergadang sampai larut malam dapat menggangu irama sirkadian atau proses biologis tubuh manusia selama dua puluh empat jam.
Jika dibandingkan dengan pekerja non-shift atau para pekerja yang bekerja di siang hari, para pekerja shift malam tidak mendapatkan tidur yang cukup, kadang mereka hanya tidur selama 1-3 jam dalam waktu 24 jam, tidur mereka lebih terfragmentasi atau terpotong-potong hingga kualitas tidurnya rendah.
Seorang direktur medis laboratorium di Universitas Kentucky yang bernama Barbara Philips mengatakan bahwa bekerja pada shift malam atau kurang tidur akan menimbulkan resiko terkena berbagai macam masalah kesehatan, aktifitas ini memperburuk kualitas tidur yang dapat mengakibatkan sekresi sejumlah hormon yang berada di dalam tubuh.
Philips juga menambahkan bahwa para pekerja shift malam dapat beresiko terkena beberapa penyakit seperti obesitas, diabetes,kanker payudara pada wanita, komplikasi kehamilan, kanker prostat pada pria, bisul dan penyakit jantung
Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Occupational and Environmental medicine menunjukkan bahwa bekerja dengan shift malam dapat meningkatkan resiko terkena kanker bagi wanita hingga 40%. Penelitian ini melibatkan delapan belas ribu lima ratus wanita yang berada di Denmark yang mana mereka bekerja di malam hari mulai dari tahun 1964 sampai tahun 1999.
0 comments:
Post a Comment