Ratusan massa mengendarai sekitar 200 sepeda motor dan 10 mobil dengan koordinator lapangan Budi Prayitno tersebut berasal dari sejumlah anggota Lembaga Swadaya Masyarakat(LSM) seperto LSM LAWE, LSM Peduli, LSM FLP, LSM Algeins, LSM WKR.
Masa yang diperkirakan berjumlah 500 orang ini akan mengadakan orasi di sejumlah titik tumpul yaitu Kantor DPRD , Kantor KPU dan Kantor Panwas.
Sedangkan rute yang mereka lalui yaitu dari depan kantor DPRD ke utara, Jalan Diponegoro, perempatan Tambakbayan, Jalan MT Haryono, perempatan Pabrik Es keselatan, Kantor KPU, perempatan Pasar Legi, Bunderan, Kantor Panwas dan membubarkan diri di depan kantor Panwas.
Mereka menuntut penundaan penghitungan suara. Pasalnya, ditemui kasus money politic di Kecamatan Jenangan, diketemukannya penggelembungan suara di beberapa TPS, dan adanya Paslon yang masih berstatus tersangka sehingga harus dibatalkan.
“Kami berharap panwas segera memproses secara tuntas politik uang yang tertangkap tangan, panwas segera merekomendasikan kepada KPU agar diadakan coblos ulang di TPS-TPS yang bermasalah, dan Panwas segera merekomendasikan kepada KPU untuk tidak melanjutkan Pleno rekapitulasi di tingkat kabupaten,”ucap Mustofa salahsatu koordinator LSM saat membacakan pernyataan sikap di didepan kantor KPUD Ponorogo.
Sementara sampai dengan berita ini diturunkan, aksi masih terus berlangsung dan akan dilanjutkan ke kantor Panwaslukab Ponorogo yang berada di Jalan Batorokatong@arso
edit sumber lensaindonesia.com
http://www.lensaindonesia.com/2015/12/15/ratusan-massa-demo-minta-penghitungan-pilkada-ponorogo-dihentikan.html
edit sumber lensaindonesia.com
http://www.lensaindonesia.com/2015/12/15/ratusan-massa-demo-minta-penghitungan-pilkada-ponorogo-dihentikan.html
0 comments:
Post a Comment