Mario Steven Ambarita sedang ramai diberitakan di media massa tanah air, pria berumur 21 tahun yang berhasil terbang hanya dengan menyelinap dan bertengger di rongga roda pesawat Garuda Indonesia selama satu jam lebih, ia sampai dengan selamat di Bandara Sokarno Hatta Cengkareng Jakarta, Mario awalnya ingin sekali ke Jakarta dengan tujuan mau bersua dengan Presiden Jokowi.
Untuk mewujudkan keinginannya itulah Mario yang polos ini nekat menaiki pesawat dengan bertengger di kolong roda pesawat itu hingga sampai dan selamat di Jakarta.
Dijerat Hukum
Kini Mario sedang ditahan di Polres bandara Soekarno Hatta dan sedang diawasi intensif oleh pihak kepolisian bandara, perbuatan yang dilakukan oleh Mario ini digolongkan ke dalam perbuatan kriminal dengan ancaman penjara 1 tahun atau denda berupa uang tunai sebanyak 500 juta rupiah.
Aksi yang dilakukan oleh Mario ini beresiko menganggu dan membahayakan penerbangan dengan melanggar pasal 344 j pasal 435 undang undang no.1 tahun 2009 mengenai masalah penerbangan, selain itu sebagaimana dikatakan Suprasetyo selaku Dirjen perhubungan udara Kementerian Perhubungan, Mario juga melanggar pasal 210 undang-undang yang sama tentang perbuatan kriminal berupa memasuki daerah penerbangan tanpa izin yang mengakibatkan proses penerbangan menjadi berbahaya dan mengancam keselamatan banyak orang dengan ancaman denda 100 juta.
Banyak Orang Terheran-heran Dengan Aksi Mario
Aksi Mario yang tergolong sangat menakjubkan sekaligus aneh ini banyak menuai komentar masyarakat, mulai dari yang geleng-geleng kepala karena tak percaya kok si Mario bisa selamat sampai ke Jakarta dengan hanya menaiki pesawat dan bertengger di rongga roda pesawat Garuda sampai mereka yang geram dengan aksi Mario yang sangat membahayakan keselamatan penerbangan dan mengancam nyawa para penumpang yang menaiki pesawat Garuda GA 177 yang dinaiki oleh Mario.
Orang-orang berujar dan berkomentar dengan terheran-heran, bagaimana si Mario berada di atas ketinggian 16.000 kaki di atas daratan dengan tanpa oksien bisa bernafas dan masih sehat ketika tiba di Bandara Soekarno Hatta. “Mungkin dia masih berada dalam perlindungan Tuhan.” Ujar Senor Manager Public Relation Garuda Indonesia.
Melakukan “Observasi” Sebelum Melakukan Aksinya
Sebelum melakukan aksi nekatnya ini, ternyata Mario terlebih dahulu melakukan pengawasan dan pengintaian situasi dan kondisi Bandara Pekanbaru yang akan di masukinya, selama kurang lebih 10 hari Mario melakukan aksi “observasi” ini untuk memuluskan rencananya naik rongga roda pesawat untuk berangkat pergi ke Jakarta. Selain itu sebagaimana dikatakan oleh petugas yang mengintrogasinya Mario juga belajar tentang seluk beluk pesawat terbang melalui internet sebelum aksi nekat ini ia lakukan.
0 comments:
Post a Comment