Jubir (Juru Bicara) Polda Bali Kombes Heri Wianto mengatakan bahwa apa yang diungkapkan oleh Agustinus Tae bisa menjadi bukti yang mungkin menyeret tersangka lain yang memilki peran besar terhadap tewasnya bocah malang Angeline, “Agus ini adalah saksi mahkota.” ujar Heri 23/06/2015, hal ini dikatakan Heri setelah dilakukan uji kebohongan dan hasilnya apa yang dikatakan Agus sepekan yang lalu dalam pemeriksaan tambahan terhadap dirinya sebagian besarnya adalah benar. Baca Pula : Ibu Kandung Agus Datang ke Bali, Bantu Ungkap Kasus Angeline?
Sebagaimana diketahui bahwa satu-satunya tersangka yang sampai saat ini resmi ditetapkan oleh pihak kepolisian adalah Agustinus Tae, laki-laki yang sempat menjadi pembantu rumah tangga di rumah Margreith ini mengakui sendiri bahwa dirinya yang membunuh Angeline dan sempat memperkosanya, namun belakangan pengakuan terdahulunya itu ia rubah, kali ini ia berbalik menuduh majikannya Margerith Cristin Megawe yang merupakan ibu angkat Angeline sebagai pembunuh sebenarnya bocah 8 tahun itu, dengan berubah-ubahnya keterangan yang diberikan oleh Agus ini, pihak kepolisian lantas meminta Puslabfor melakukan tes kebohongan terhadap Agus dan ternyata hasilnya adalah bahwa sebagian besar apa yang diucapkan Agus dalam pengakuan terakhirnya itu adalah benar.
Dalam keterangan yang diberikannya pada kali yang terakhir itu setidaknya ada 3 pengakuan yang dikemukakan Agus yang kini semakin memojokkan Margreith ibu angkat bocah manis bernama Angeline yang tewas mengenaskan bebrapa minggu lalu:
Margareitlah Pembunuh Angeline
“Waktu kejadian M (Margreith ibu angkat Angeline) memanggil AG (Agustinus Tae) ke kamarnya dan mengaku bahwa M yang membunuh Angeline.” Ujar Haposan Sihombing pengacara yang mendampingi Agustinus Tai pada 18/06/2015. Baca Juga : Tim Mabes Polri Memeriksa Bercak Darah di Kamar Margreith
Keterangan terbaru ini sontak membuat publik terkejut, pasalnya beberapa hari sebelumnya Agus mengaku bahwa dirinyalah pembunuh Angeline dan mengaku juga bahwa dirinya sempat memperkosa bocah 8 tahun itu sebelum ia kubur di belakang rumah Margreit di dekat kandang ayam.
Namun melalui pengacaranya, Margreith mengatakan bahwa keterangan yang diberikan Agus itu adalah tidak benar adanya, “Saya heran kok keterangan Agus yang tanpa bukti itu bisa dipertimbangkan sebagai bahan bukti.” Ujar Hota Sitompoel pada 23/06/2015.
Angeline Terbunuh di Kamar Margreith
Menurut pengakuan terakhir Agus, Angeline terbunuh pada tanggal 16/06/2015 sekitar pukul 09.30 pagi, saat itu kata Agus ia mendengar teriakan keras Angeline yang mengatakan “Mama lepaskan aku.” Dari kamar Margreith.
Setelah teriakan keras itu, lantas Agus dipanggil oleh Margreith ke kamarnya, di sana Agus melihat bahwa Angeline tengah sekarat, sekujur badannya nampak biru bahkan kepala Angeline luka dan mengeluarkan darah.
Namun Margreith melalui pengacaranya Hotma Sitompoel kembali membantah tuduhan Agus, menurut Margreith kejadian sebenarnya adalah bahwa saat itu Agus ingin meminjam pensil kepada Angeline untuk menulis surat yang rencananya akan dia kirim ke keluarganya di Sumba NTT, setelah Angeline datang membawa pensil lantas ia keluar dari kamar Agus, namun sebelum sebelum keluar dari kamar Agus, Angeline sempat mengeluarkan ucapan kasar kepada Agus, Angeline berujar : “Kata mama kerja kamu tidak becus”, mendengar ucapan Angeline seperti itu lantas Agus naik marah besar, ia lantas membenturkan kepala Angeline ke tembok sampai Angeline tewas meregang nayawa.
Perintahkan Agus Untuk Mengubur Angeline Bersama Celana dan Kaus
Menurut Haposan pengacara Agus, saat Agus beranjak menuju kamar Angeline, ia melihat Angeline sedang meregang nyawa dan akhirnya tewas, ketika itu Margreith menyuruh Agus membuka celana panjangnya serta kaus yang dikenakannya dan menguburkan Angeline di sebuah lubang yang berada di dekat kandang ayam di belakang rumah Margreith bersama kaus dan celana panjang milik Agus tadi. Baca Juga Berita Lainnya : Ancaman Hotma Setelah Resmi Jadi Pengacara Margreith
Seperti biasa, pengakuan Agus ini dibantah oleh pengacara Margreith Hotma Sitompoel, Hotma mengatakan bahwa keterangan yang diberikan oleh Agus itu adalah absurd.
0 comments:
Post a Comment