Pelantikan
Ahok jadi gubernur DKI. Pelantikan Ahok sebagai gubernur DKI akhirnya langsung dilaksanakan oleh Presiden
Joko Widodo di istana negara pada siang hari Rabu ini 19-11-2014. Pada
kesempatan itu Bapak Presiden membacakan Keppres tentang penghentian wakil
gubernur dan pengangkatan gubernur baru untuk mengisi jabatan gubernur yang
lowong untuk sisa masa bakti sampai 2017 mendatang.
Kejadian
menarik yang sempat menjadi buah bibir masyarakat, ketika Presiden menanyakan
kepada Ahok perihal agama yang dianutnya, Ahok langsung menjawab dengan tegas
bahwa agamanya adalah agama Kristen Protestan, lantas Presiden Jokowi langsung
meminta Ahok untuk segera mengucap sumpah jabatannya dengan ajaran Kristen.
Sementara
itu, sejumlah anggota DPRD DKI diketahui segera mendatangi DPR-RI, kedatangan
mereka ke gedung DPR-RI dengan agenda untuk melakukan konsultasi dan
mempertanyakan keabsahan pengangkatan Ahok sebagai gubernur pengganti, salah
seorang tokoh DKI yang merupakan wakil ketua DPRD DKI yang dikenal sering mengkritisi
wacana pengangkatan Ahok menjadi gubernur DKI H.Lulung Lunggana juga
diketahui ikut serta mendatangi gedung DPR.
Politisi
Partai Persatuan Pembangunan itu mengatakan bahwa bagaimanapun juga presiden
mempunyai hak untuk melakukan pengangkatan gubernur namun lembaga legislatif
DPR mempunyai hak untuk melakukan interpelasi bahkan jika perlu melakukan
impeachment atau pemecatan terhadap seorang kepala daerah yang diangkat tidak
sesuai prosedur. “Iya dong, impeachment itukan hak.” tegas H.Lulung ketika
ditanya perihal apabila hak interpelasi itu digunakan dan berujung pada
pemecatan dan impeachment yang akan menimpa Ahok.
Tanggapan
tegas diberikan oleh salah seorang anggota DPR-RI dari partai PAN, Yandri
Susanto, Yandri menagatakan bahwa salah satu tugas mulia DPR adalah terus
melakukan perlawanan terhadap Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang akhirnya resmi
diangkat oleh Presiden sebagai gubernur pengganti sampai berakhirnya masa
jabatan di tahun 2017 nanti. “Jangan pernah berhenti melawan Ahok, itu tugas
mulia kita yang berada di DPR.” tegas Yandri.
Yandri
juga amat menyesalkan berbagai statement kurang pantas yang dikeluarkan oleh
Ahok selama ini, di antaranya ketika Ahok mengatakan bahwa lembaga DPR itu
tidak penting. Selain itu juga Yandri mempertanyakan tentang pelantikan Ahok
yang dilakukan jam dua siang yang menurutnya tidak lazim, demikian juga terkait
pelantikan seorang gubernur yang dilakukan oleh presiden di istana negara yang
menurutnya tidak biasa dilakukan.
0 comments:
Post a Comment