Akhir-akhir ini negara Saudi Arabia menjadi sorotan, perang yang tengah melanda Jazirah Arab beberapa hari belakangan ini turut menjadikan Negara Monarki ini menjadi pusat perhatian dunia, pasalnya operasi militer membasmi Syi’ah Houti Yaman dikomandoi langsung oleh Raja Saudi Arabia Salman bin Abdul Aziz. Walaupun demikian sebenarnya telah lama Negara islam Saudi Arabia menjadi buah bibir masyarakat dunia khususnya Indonesia, banyak kalangan di tanah air seolah-olah memandang sebelah mata bahkan memandang sinis Negara tempat keberadaan Makkah dan Madinah ini. Tidak sedikit di antara masyarakat Indonesia yang mencerca bahkan mungkin menghina Kerajaan Saudi Arabia.
Gambar oleh wikipedia.org
Belati.blogspot.com kemarin telah merunut lebih jauh tentang hakikat Syi’ah Houti Yaman yang sedang dibasmi oleh Negara-negara teluk termasuk Saudi Arabia, kali ini kita ingin membahas secara objektif tentang lebih jauh mengenai eksistensi Kerajaan Saudi Arabia, Apakah Saudi Arabia mempunyai peranan aktif terhadap isu-isu dunia khususnya dunia Islam? Bagaimana sebenarnya keadaan dalam negeri Saudi jika dilihat dari dekat? Tulisan belati.blogspot.com kali ini lebih banyak merujuk kepada dua artikel yang masing-masing ditulis oleh mereka yang secara langsung berkunjung bahkan bermukim lama di Negara kaya minyak ini, dua artikel yang dimaksud bisa dilihat di akhir artikel yang kami jadikan sebagai referensi.
Melihat Saudi Lebih Dekat
Saudi Arabai yang bernama resmi Kerajaan Saudi Arabia merupakan Negara paling besar di sekitar Jazirah Arab dengan luas wilayah 2.149.690 kilometer persegi, beribukota Riyadh dengan 4 kota utama yaitu Riyadh sendiri kemudian Jeddah, Makkah dan Madinah.
Kondisi Keamanan di Negara Saudi Arabia
Salah seorang mahasiswa Islamic University of Madinah yang masih menempuh pendidikan S3-nya sekarang ini yang dipublish oleh manhaj.or.id yaitu Abdullah Roy, MA mengatakan bahwa salah satu nimkat paling luar biasa yang sangat terasa di negeri Saudi Arabia adalah nikmat keamanan, angka kriminalitas terbilang sangat minim di Negara ini, pedagang-pedagang dengan begitu leluasa bisa meninggalkan barang dagangan mereka dari siang sampai pagi hari tanpa di gembok di dalam toko sebagaimana lazimnya para pedagang di Negara-negara lain tanpa ada satu orangpun yang menjamahnya utamanya di sekitar Masijidil Haram di Makkah, para pedagang sudah biasa meninggalkan dagangan mereka di malam hari dengan hanya ditutupi penutup kain sederhana sampai pagi hari tanpa ada satu orangpun yang menjamahnya. Bahkan Abdullah Roy mengatakan bahwa tidak berlebihan jika kita katakana bahwa Negara Saudi Arabia-lah Negara paling aman di dunia. Dahulu kala ketika Negara Saudi belum berdiri, jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci acap kali mendapatkan berbagai gangguan ketika mereka menempuh perjalanan mereka ke Makkah, mulai dari pembegalan, perampokan yang kadang berujung pada berjatuhannya korban jiwa yang banyak, namun setelah berdirinya kerajaan Saudi Arabia ini, keamanan para tamu Allah sudah ditangani dengan begitu bagus oleh pihak pemerintah Saudi Arabia sekarang ini.
Kota Riyadh, Ibu Kota Saudi
Lanjut Abdullah Roy, sekarang ini, hampir rata-rata semua keluarga Saudi mempunyai mobil, adapun motor maka tidak berlebihan jika kita katakan kendaraan jenis ini tidak berlaku lagi (tidak diminati) oleh orang di sana, tidak terkecuali rakyat kelas bawah, namun satu hal yang amat mencolok bahwa rumah-rumah di Saudi jarang ada yang mempunyai garasi, kendaraan-kendaraan mereka terparkir begitu leluasa di pinggir-pinggir rumah dan jalanan tanpa ada yang menjamah atau mengambil dan mencurinya. Ketika badai pemberontakan melanda sebagian Negara-negara timur tengah beberapa waktu lalu, Saudi tetap aman terjaga, bahkan satu hal yang kontras terlihat, ketika mimbar-mimbar jum’at di Negara-negara lain terkadang dipenuhi dengan sumpah serapah terhadap pemerintah, justru mimbar-mimbar khutbah jum’at di Negara ini dihiasi dengan do’a dan do’a untuk kebaikan sang raja dan seluruh aparatnya.
Memang tidak ada yang sempurna, namun dibandingkan Negara-negara lain di dunia, Saudi-lah Negara paling aman.
Sisi Sosial dan Humanisme
Ahmad D Bashori salah seorang konsul haji di KJRI Jedah Arab Saudi saat menemani Menteri Agama Bapak Lukmanul Hakim Saifuddin mengunjungi Saudi atas undangan Menteri Agama Saudi Syaikh Abdul Aziz al-Syaikh bercerita panjang lebar mengenai sisi kepedulian sosial yang tinggi Negara kaya minyak ini sebagaimana dipublish oleh republika.co.id, sisi kepedulian sosial Saudi ini memang jarang di ekspose oleh media karena berbagai sebab dan faktor di sampan karena penerapan ajaran Islam, di mana diajarkan bahwa berinfak dan bersedekah jauh lebih menjauhkan dari riya’ (pengen dilihat orang) juga disebabkan juga oleh propaganda media-media sekuler yang antipasti terhadap keberadaan Negara Islam Saudi Arabia ini. Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Natalie.F dan Khalid al-Yahya berjudul “Saudi Arabia as a Humanitarian Donor: High Potential, Little Institutionalization” disebutkan bahwa Negara dengan bantuan sosial kemanusiaan terbesar adalah Saudi Arabia. Banyak bencana-bencana yang melanda di beberapa belahan dunia, sedangkan donator terbesarnya-sebenarnya-adalah Negara Saudi namun terlalu jarang di-blow up dan di-ekspose, sebagai contoh ketika terjadi bencana di Negara Haiti tahun 2010 saudi ternyata mendonasikan sebanyak 50 jt dollar amerika sebagai bantuan dana darurat, begitu pula ketika terjadi bencana Tsunami Aceh jutaan dollar digelontorkan Saudi ketika itu.
Kota Jeddah, Saudi Arabia
Menurut IRIN (Humanitarian News and Analysis) sebagaimana tertulis dalam situsnya www.irin-news.org 09/17/2014, bahwa sebanyak 70 persen bantuan untuk pengungsi Iraq, bahkan IRIN menempatkan Kerajaan Saudi Arabia sebagai Negara paling banyak memberikan bantuan dan donasi kepada dunia setelah AS, kemudian Uni Eropa dan Inggris Raya, tidak hanya itu saja Bank Dunia (World Bank) juga menempatkan Saudi Arabia sebagai Negara paling pemurah dan paling dermawan terutama kepada Negara-negara berkembang dan utamanya lagi dalam program ODA (Official Devlpmen Assistance) dengan kisaran proyek sebanyak 472 yang tersebar di benua Afrika, Asia dan negara-negara di benua lain.
Kedermawanan tanpa pamrih Saudi tidak jarang menjamah para tokoh-tokoh dunia, jangan jauh-jauh! sebagaimana yang dikatakan oleh Ahmad D Bashori ketika tokoh NU KH.Sahal Mahfud tertimpa sakit, kerajaan Saudi sempat menawarkan tiga pilihan bantuan kepada beliau, berobat ke Negara mana saja yang beliau mau di dunia, opsi kedua berobat ke rumah sakit mana saja di Saudi sedangkan pilihan ketiga berobat di rumah sakit mana saja di Indonesia dan biayanya 100% ditanggung Saudi, ketika itu dengan berbagai pertimbangan, akhirnya pihak keluarga kiyai memilih pilihan ke-3, inipun sekali lagi tidak diketahui apalagi diekspose, hanya diketahui oleh beberapa dari pihak keluarga saja.
Itu semua di luar donasi dan sumbangan pribadi, yayasan-yayasan swasta Negara petro dollah ini yang telah lama dirasakan masyarakat dunia umumnya dan masyarakat Islam dunia khususnya.
Lebih Tertib dan Terjaga
Nuansa Islam amat begitu terasa di Negara ini, di berbagai faslilitas-fasilitas umum, supermarket, sekolah dan lainnya, laki-laki dan wanita selalu dipisah, di samping memang begitulah ajaran Islam, dengan pemisahan seperti ini juga akan lebih menjamin keamanan dan menekan kriminalitas yang berkaitan dengan perbuatan asusila yang selalu menjadi masalah klasik di berbagai Negara.
Polisi-polisi khusus yang dberi nama Hai’ah Amar Makruf selalu berpatroli melakukan bimbingan kepada masyarakat terkait jika ada maksiat dan mengajak mereka untuk melaksanakan kewajiban mereka untuk menunaikan shalat lima waktu ke masjid.
Pemandangan yang indah nan islami ini semakin kental terlihat di bulan Ramadhan, di mana semangat untuk beramal ibadah semakin membara, setiap hari kita melihat, mulai dari mereka yang membebaskan/menebus tahanan2 di penjara akibat terlilit hutang, pembagian sedekah, pakaian dan seterusnya.
Sisi Akademis
Negara Saudi Arabia merupakan Negara terdepan dalam perannya terkait pembangunan sumber daya manusia dunia Islam, berbagai bantuan dan beasiswa gratis telah banyak membuahkan hasil positif terhadap dunia Islam, banyak mahasiswa-mahasiswa muslim dari berbagai belahan dunia menimba ilmu secara gratis plus beasiswa saat ini di Negara Saudi. Universitas Islam Madinah yang kebanyakan mahasiswanya adalah para pemuda dari berbagai belahan dunia sampai detik ini selalu membuka pintunya lebar-lebar menerima para mahasiswa yang ingin belajar di sana, tidak jarang mereka sampai menamatkan strata 2 bahkan doctoral di sana dengan beasiswa penuh tanpa dipungut biaya sepeserpun disertai fasilitas khusus bagi mereka. Sampai sekarang ini banyak alumnus universitas Madinah menjadi tokoh-tokoh masyarakat bahkan tokoh nasional yang memberi sumbangsih positif dalam membangun tanah air Indonesia. Salah satu universitas terkemuka di Negara Saudi yaitu al-Imam Muhammad bin Saud University puluhan tahun yang lalu telah membuka cabangnya di berbagai Negara muslim di dunia termasuk di Indonesia yang diberi nama LIPIA (Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab), LIPIA adalah salah satu dari kurang lebih lima cabanga Universitas Imam Muhammad bin Saud ini yang kami ambil sebagai contoh, dengan beasiswa full, putra putri Indonesia dengan leluasa bisa menempuh pendidikan D2 atau S1 di universitas ini, sampai saat ini mungkin ribuan putra putri tanah air telah menjadi alumnus LIPIA ini.
Demikianlah gambaran atau cerita singkat tentang Negara Saudi Arabia, semoga bermanfaat!
Referensi:
- Artikel Abdullah Roy, MA, dengan url: http://almanhaj.or.id/content/3913/slash/0/praktek-keagamaan-di-saudi-arabia-dan-fakta-yang-dirasakan-masyarakat-di-sana/ (diakses 28/03/2015).
- Artikel Ahmad D Bashori, dengan url: http://www.republika.co.id/berita/koran/opini-koran/15/03/28/nlwxib-wajah-humanis-saudi (diakses 28/03/2015).
- Tambahan dari administrator belati.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment