Penyanyi dangdut musisi dan pemain film di tahun 90an yang legendaris, Rhoma Irama tentu tidak asing ditelinga anda. Beberapa waktu lalu sosoknya menggemparkan dunia politik yang digadang-gadang akan mencalonkan diri menjadi presiden. Namun, beberapa waktu belakang, sejak wacana tersebut turun hingga sekarang Rhoma tidak lagi terdengar bersua di dunia politik. Akan tetapi dari kefakuman yang dipilih Raja Dangdut ini, ternyata sedang mempersiapkan diri di dunia politik. Ya, belakangan media massa memberitakan tentang partai Idaman yang didirikan oleh Rhoma Irama. Baca Juga : Ini Manfaat Luar Biasa Minum Susu Dingin
Menurut kacamata Syamsudin Haris pakar peneliti Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, menilai Rhoma dengan mendirikan partai Islam Damai Aman (Idaman) adalah wujud kekecewaan Rhoma dalam dunia politik. Beberapa waktu yang lalu Rhoma berantusias dalam mencalonkan diri menjadi presiden yang akan didukung oleh beberapa partai yang akan mencalonkannya. Namun hingga sekarang bentuk realisasi belum terwujud.
Syamsuddin juga menambahkan bahwa dalam mendirikan Partai Idaman merupakan hak politik Rhoma sebagai warga negara Indonesia. Namun, yang disayangkan adalah wadah dukungan dari dunia hiburan dan kader politik itu jelas berbeda. Menurutnya cara para pendukung Rhoma ketika mendukung menjadi sebagai penyanyi dan politikus akan berbeda.
Syamsuddin menambahkan, mendirikan Partai Idaman merupakan hak politik Rhoma sebagai warga negara Indonesia. Namun karakter pendukung dalam dunia hiburan dan politik berbeda. "Para pendukung yang menyokong Rhoma sebagai penyanyi berbeda dengan mereka yang mendukung Rhoma sebagai politikus. Salah satunya Fahmi Tamami, organisasi kemasyarakatan berbasis islam bentukan Rhoma yang terdiri atas ormas dan fans akan sangat mendukung langkah Rhoma. Baca Juga : Ini 6 Kebiasaan Pagi yang Bisa Menyehatkan Badan
Dengan langkah Rhoma dalam mendirikan Partai Idaman semakin menegaskan bahwa ia tak segan untuk mencoba kembali mencari keuntungan di dunia politik. Raja Dangdut yang fenomenal dengan Band pengiring Soneta tersebut, sejak 1977 adalah seorang politikus dari koalisi Partai Persatuan Pembangunan. Track recordnya selama menjadi politikus di PPP mampu menyedot pendukung lewat dakwah. Akan tetapi pada tahun 1997 Rhoma aktif menjadi juru kampanye Partai Golkar. Hal ini yang membuat banyak pendukung Rhoma di PPP kecewa. sempat setelah kembali pada PPP Rhoma digadang akan dicalonkan menjadi presiden, namun kawan-kawan dari PPP menilai eksebilitas Rhoma masih kalah berbeda dengan Suryadharma Ali. Baca Juga : Ini Penyebab Angeline Dibunuh Keluarganya
Kiprah Rhoma dalam dunia politik tidak hanya pada partai Golkar dan PPP aja. Ia juga ambil suara di Partai PDIP dan PKB, namun semua harapannya bertepuk sebelah tangan. Hal ini yang membuat semangat politik Rhoma membara. Dan benar-benar antusias menyiapkan segala keperluan untuk Partai Idaman bersama timnya yang akan diajukan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Lalu bagaimana anggaran untuk mendirikan partai tersebut? Untuk biaya pendaftaran ke Kementerian Hukum sudah didapatkan dari ormas dan fan. Karena Rhoma merupakan seorang seniman legendaris sehingga memiliki massa pendukung yang kuat. Juga ditambah dukungan dari pihak keluarga.
0 comments:
Post a Comment